
BSIP Jambi dan Ditjen TP Tinjau Lokasi Optimasi Lahan, Pompanisasi di Kota Sungai Penuh
KOTA SUNGAI PENUH - Tim Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Jambi bersama Ditjen TP Kementan melaksanakan pengecekan lahan dalam rangka kegiatan Optimasi Lahan (Oplah) dan Pompanisasi serta lahan tadah hujan di Kota Sungai Penuh Jumat-Sabtu (22-23/3), Endi Putra, SP., M.Si bersama tim kerja Ditjen TP melakukan verifikasi data dan lokasi di Kecamatan Hamparan Rawang, Kecamatan Tanah Kampung dan Kecamatan Kumun Debai.
Menurut Armen, SP Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Kota Sungai Penuh, 100% areal pertanaman padi di wilayah tersebut telah terkena dampak banjir dan sudah dilaporkan ke Ditjen TP keadaan tanaman yang terdampak/puso untuk mendapatkan bantuan, beliau berharap agar bantuan yang diberikan dapat sesuai dengan kebutuhan petani di lapangan. Saat ini, varietas padi yang umum digunakan di Kota Sungai Penuh adalah Inpari 36, Ciherang dan varietas lokal namun stok benih yang tersedia jauh dari mencukupi.
Sebelum menuju lokasi tim bertemu dengan Komandan Kodim 0417/Kerinci Letkol. Inf. Andi Irawan, SH. Saat diskuksi beliau menyampaikan siap mengawal kegiatan Kementan sesuai arahan Dandrem Gapu khusus kegiatan Oplah, Pompaniasi dan Tadah Hujan. Pertemuan dengan Dandim didampingi oleh Kabid. PSP (Ahamd Salmi), Koordinatir BPP, PPL dan Babinsa selanjutnya langsung turun lapang guna memastikan potensi penambahan areal tanam untuk komoditas padi.
Pada Kecamatan Hamparan Rawang masih ada luasan sawah yang IP 100 menuju IP 200 namun terkendala dengan ketersedian air yang ada di lokasi. Menurut kabid PSP dinas TPHP Sungai Penuh, data potensi Luas tadah hujan untuk Kota Sungai Penuh berdasarkan sebaran tadah hujan Balai Besar Standar Instrumen Sumber Daya Lahan Pertanian dengan luasan sebesar 283 Ha.
Sesampai di lokasi ada beberapa yang dapat disimpulkan untuk dilakukan percepatan tanam khususnya untuk sawah tadah hujan seperti bantuan pompa dan perbaikan pompa yang sudah ada (exiting), benih dan pupuk yang semuanya akan dilaporkan ke Sesditjen Tanaman Pangan nantinya. (EP)